Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pemerintah optimistis ekonomi dan perdagangan nasional akan terus tumbuh, mengingat negara Indonesia telah mencatat surplus perdagangan selama 56 bulan berturut-turut.

"Di tengah tantangan global yang semakin kompleks dan multidimensi, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus bulanan yang terjadi sejak Mei 2020," ujarnya pada Selasa (18/2/25).

Meski begitu, ia mengajak para pelaku bisnis untuk mendukung program kementeriannya, meliputi pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor.

Ia mengatakan, dalam program pengamanan pasar dalam negeri, pihaknya tengah mendorong perumusan kebijakan ekspor dan impor untuk melindungi pasar dalam negeri.

Kebijakan tersebut akan berupaya menciptakan iklim usaha dalam negeri yang kondusif sekaligus menarik investor asing, di samping membantu meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan melindungi industri dalam negeri.

"Terkait perluasan pasar ekspor, arah kebijakannya adalah membuka akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan melalui penyelesaian perundingan perjanjian perdagangan," ujarnya.

Hingga saat ini, 19 perjanjian perdagangan telah dilaksanakan, 10 perjanjian perdagangan lainnya telah ditandatangani atau diratifikasi, 16 dalam proses negosiasi, dan enam lainnya di luar perjanjian perdagangan bebas dan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif sedang diproses.

Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah UMKM berorientasi ekspor, Kemendag telah melakukan sejumlah inisiatif pengembangan produk dan perluasan ekspor.

Kemendag juga disebut telah membantu UMKM dalam melakukan ekspor, salah satunya melalui business matching. Pada Januari 2025, sedikitnya telah terlaksana 72 kegiatan business matching. (atr/hm17)